Deretan kuda hitam terkumpul menjadi satu dalam Grup
H Piala Dunia 2014. Siapakah yang akan lolos ke fase
gugur?
Belgia
Ikhtisar: Belgia kini sedang memasuki era emasnya.
Bagaimana tidak, begitu banyak pesepakbola potensial yang
mereka miliki dalam kurun waktu empat tahun terakhir.
Mulai dari Thibaut Courtois, Vincent Kompany, Axel Witsel,
Eden Hazard, hingga Romelu Lukaku. Kesemuanya jadi andalan
di klub-klub besar Eropa yang dibelanya.
Imbasnya amat positif bagi Rode Duivels yang melaju begitu
mulus di babak kualifikasi Piala Dunia 2014. Dari sepuluh partai
yang digelar, delapan kemenangan mereka raih dengan hanya
sepasang hasil seri.
Tim asuhan Marc Wilmots pun lolos ke Piala Dunia untuk kali
pertama sejak 2002, dengan status sebagai juara grup Grup
A, menggeser Kroasia yang harus melakoni babak play-off.
Pemain Andalan Eden Hazard
Generasi emas Belgia saat ini memang diawali dan dipimpin
oleh Vincent Kompany. Namun tak ada pemain yang lebih
penting dan krusial di Piala Dunia esok selain Eden Hazard.
Mencapai puncak permainan bersama Chelsea musim ini,
Hazard bakal jadi kunci Tim Setan Merah untuk melangkah jauh
di Brasil nanti.
Taktik: Skema 4-2-3-1 jadi andalan Marc Wilmots selama
babak kualifikasi dan uji coba. Keberadaan Dries Mertens,
Kevin De Bruyne, Kevin Mirallas, dan Eden Hazard sebagai
winger benar-benar dimaksimalkan sang nakhoda. Namun
masalah hadir tatkala Christian Benteke dipastikan absen dari
Piala Dunia 2014. Karenanya Lukaku jadi satu-satunya striker
murni dalam skuat final. Hasilnya tak mengecewakan karena
pemain Everton itu tampil gemilang dalam duel uji coba. Yang
jadi kekhawatiran adalah ketika sang striker cedera, Wilmots
sampai harus mengubah formasi menjadi 4-6-0, atau
memaksakan Mertens menjadi seorang false nine dalam
skema andalannya.
Pelatih Marc Wilmots
Marc Wilmots adalah kapten yang memimpin generasi terakhir
timnas Belgia lolos ke Piala Dunia pada 2002. Mengawali
karier kepelatihan di Schalke pada 2003, dedikasi Wilmots
pada negaranya dimulai pada 2009. Menjadi asisten bagi
pelatih terdahulu, yakni Dick Advocaat dan Georges
Leenkens, ia akhirnya jadi pelatih kepala pada 2012.
Layaknya saat menjadi kapten timnas dahulu, secara perkasa
pria berusia 45 tahun itu kembali meloloskan Belgia ke Piala
Dunia pada 2014 ini.
RUSIA
Ikhtisar: Lama menghilang, timnas Rusia sungguh jadi kejutan
saat melenggang ke babak semi-final Euro 2008, sebelum
dikalahkan oleh Spanyol.
Namun prestasi mereka kembali anjlok tatkala gagal lolos ke
putaran final Piala Dunia 2010 dan Euro 2012. Federasi
sepakbola negara sosialis itu lantas membuat terobosan baru
dalam sistem kepelatihannya.
Arsitek legendaris dengan pengalaman sempurna asal Italia,
Fabio Capello, didatangkan untuk jadi pelatih kepala. Hasilnya?
Brilian!
Berada di Grup F babak kualifikasi bersama tim favorit,
Portugal, Red's Bear tampil lebih perkasa. Mereka sukses
memaksa Seleccao lolos melalui jalur play-off.
Dan ketika tim seperti Rusia yang dipenuhi penggawa
bertalenta sudah lolos ke turnamen besar. Jangan Anda
sangsikan kejutan yang bisa mereka hadirkan.
Pemain Andalan Igor Akinfeev
Selepas era Andrey Arshavin, tak ada pemain lain di timnas
Rusia yang mampu menyaingi kepopuleran Igor Akinfeev.
Memulai karier di timnas pada usia 18 tahun, panggilan rutin ia
dapatkan hingga kini jadi kiper utama di Piala Dunia 2014.
Namanya juga pantas dikedepankan menilik performanya di
babak kualifikasi. Ia hanya kebobolan lima gol dari sepuluh
partai, dan mencatatkan rekor clean sheets sepanjang 707
menit, untuk mengalahkan rekor kiper legendaris Uni Soviet,
Lev Yashin.
Taktik: Sempat mengedepankan formasi modern 4-2-3-1,
Fabio Capello kini mematenkan skema ofensif 4-3-3 pada
Rusia. Formasi tersebut dirasa cocok dengan kondisi dan
kebutuhan skuat Rusia saat ini. Keberadan trio Aleksandr,
yakni Kokorin, Kerzhakov, dan Semedov, membuat taktik
tersebut berjalan begitu efektif. Fakta tersebut bisa Anda
lihat dari torehan 20 gol selama babak kualifikasi Piala Dunia
yang dilakoni Rusia.
Pelatih Fabio Capello
Mungkin Rusia bukanlah tim papan atas apa lagi unggulan di
Piala Dunia 2014. Namun mereka memiliki salah satu pelatih
terbaik di turnamen dalam diri, Fabio Capello. Dalam dunia
kepelatihan pria tulen Italia ini amat legendaris. Semua gelar di
level klub sudah pernah diraihnya, kala membesut AC Milan, AS
Roma, Juventus, dan Real Madrid. Namun pembuktian belum
bisa ia lakukan kala menangani tim nasional. Inggris jadi
pengalaman pertamanya. Kini bersama Rusia, mampukah Don
Fabio melakukan pembuktian di momen trakhirnya sebelum
pensiun dari dunia sepakbola?
KOREA SELATAN
Ikhtisar: Korea Selatan sempat mencuri perhatian dunia
saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002 bersama Jepang.
Kala itu tim yang diasuh Guus Hiddink mampu menembus babak
semi-final Piala Dunia dengan menghempaskan Italia dan
Spanyol dalam prosesnya.
Setelah itu? Prestasi mereka tenggelam, meski masih jadi
salah satu kekuatan utama Asia. Harus terbuang di babak fase
grup pada Piala Dunia 2006, mereka kemudian tersisih di
babak 16 besar empat tahun kemudian.
Segalanya makin buruk ketika legenda terbesar mereka, Park
Ji-Sung, memutuskan pensiun dari timnas tiga tahun lalu.
Korea jadi tertatih-tatih di babak kualifikasi karena kalah
bersaing dengan Iran.
Beruntung Taeguk Warriors masih sanggup lolos ke Piala Dunia
2014 mendampingi Iran di grup 1, karena unggul head to head
atas Uzbekistan.
Pemain Andalan Son Heung-Min
Selepas era Park Ji-Sung yang sudah brilian sejak usia muda,
Korea Selatan kini memiliki penerus jejak sang legenda dalam
sosok 21 tahun bernama Son Heung-Min. Memulai karier
profesional bersama klub ternama Bundesliga Jerman,
Hamburg SV, kemampuan sepakbola Son terasah dengan amat
baik. Ia lantas direkrut klub papan atas Bundesliga, Bayer
Leverkusen, dan potensinya makin menjadi. Meski masih muda,
ia memiliki kemampuan untuk membawa Korea Selatan kembali
mengejutkan dunia di Brasil esok.
Taktik: Pelatih Korea Selatan, Hing Myung-Bo, begitu
konsisten dengan skema 4-3-2-1. Dalam prosesnya formasi
itu bisa berubah menjadi 4-3-3 kala mereka memiliki
kebutuhan lebih untuk menyerang. Satu masalah yang
terdeteksi adalah kerentanan di lini belakang dan efektivitas.
Park Chu-Young yang jadi ujung tombak bergantian dengan
Son Heung-Min masih tumpul di depan. Lambatnya duo bek
sayap, Kim Chang-Soo dan Kim Chi-Woo, untuk turun ketika
menyerang membentuk lubang besar di lini pertahanan. Hing
harus segera menemukan solusi jika tak ingin gagal total di Piala
Dunia 2014 esok.
Pelatih Hing Myung-Bo
Setelah sukses dengan Guus Hiddink di masa lalu, Korea
Selatan kembali percaya dengan peracik taktik lokal. Pelatih
mereka saat ini, Hing Myung-Bo, jadi contoh sempurna. Sukses
di level junior bersama timnas junior Negeri Ginseng, Hing lantas
menimba ilmu kepelatihan di Rusia kala jadi asisten pelatih
Hiddink di Anzhi Makhackala. Hing kemudian ditunjuk federasi
sepakbola Korea Selatan sebagai pelatih kepala pada 24 Juni
2013, menggantikan posisi Choi Kang-Hee, yang
mengecewakan di babak kualifikasi.
ALJAZAIR
Ikhtisar: Ketika kita menyebut Aljazair, maka benak para
pecinta sepakbola hanya akan terlintas pada Zinedine
Zidane, Karim Benzema, atau Samir Nasri.
Tiga nama paling terkenal dalam dunia persepakbolaan negeri
tersebut, yang ironisnya lebih memilih untuk membela timnas
Prancis.
Karenanya Aljazair memiliki misi untuk berbicara lebih banyak
dalam percaturan sepakbola dunia, lewat bakat-bakat sejati
yang mereka miliki.
Usaha itu setidaknya sudah tercermin dari kelolosan mereka
ke ajang Piala Dunia dalam dua edisi terakhir. Lolos ke Brasil
tanpa kesulitan berarti dengan melewati hadangan Burkina
Faso, tim asuhan Vahid Halilhodzic dalam antusiasme tinggi
untuk melaju lebih jauh dari hanya sekedar babak fase grup.
Satu keyakinan yang persentasenya semakin besar untuk
terwujud, manakala melihat hasil uji coba mereka yang brilian.
Bagaimana tidak, Djemal Mesbah cs sukses meraup enam
kemenangan dalam sembilan partai uji coba terakhirnya.
Pemain Andalan Sofiane Feghouli
Harus diakui tidak ada nama "wah" dalam 23 penggawa final
skuat Aljazair untuk Piala Dunia 2014 nanti. Namun nama
winger Valencia, Sofiane Feghouli, pantas untuk
dikedepankan. Alasannya sederhana, karena pemain gesit ini
menunjukkan performa terbaik sepanjang kariernya musim ini,
dengan mempersembahkan tujuh gol dan sepuluh assist dalam
45 penampilannya untuk Tim Kelelawar.
Taktik: Menampilkan skema kontradiktif dari kebiasaan tim
asal Afrika, Aljazair mampu tampil gemilang melalui filosofi
ofensif dalam 4-3-3. Sang pelatih, Vahid Halilhodzic tahu
benar caranya mengeksploitasi komposisi para pemainnya
untuk disesuaikan dengan kebutuhan. Melalui formasi ini,
potensi terbaik pemain macam Djemal Mesbah, Faozi Ghoulam,
Sofiane Feghouli, hingga Islam Slimani yang biasa beroperasi di
sisi lapangan bisa dimaksimalkan dengan positif.
Pelatih Vahid Halilhodzic
Kembali ke tanah kelahirannya, Aljazair, sebagai pelatih paling
berpengalaman dan berprestasi, Vahid Halilhodzic, siap
mencurahkan segala kemampuan taktikalnya di Piala Dunia
2014 nanti. Meski difasilitasi dengan deretan pemain yang
kualitasnya tak berada di level tertinggi, menilik sejarahnya hal
itu bukanlah masalah bagi pria berusia 61 tahun itu, untuk
membuat timnya jadi kejutan dalam sebuah turnamen.
Prediksi
Belgia melenggang, Korea Selatan tenggelam
Belgia 2-0 Aljazair. Rusia 1-0 Korea Selatan
Belgia 2-2 Rusia. Korea Selatan 1-2 Aljazair
Aljazair 0-1 Rusia. Korea Selatan 1-3 Belgia
1. Belgia 7
2. Rusia 7
3. Aljazair 3
4. Korea Selatan 0
Grup H jadi sekumpulan kuda hitam yang memiliki mimpi untuk
menghadirkan kejutan di pagelaran Piala Dunia 2014 ini.
Belgia yang sudah jadi buah bibir dalam dua tahun terakhir
jelas jadi calon terkuat, meski mendapat hadangan sulit dari
Rusia. Sementara tim asuhan Fabio Capello, diyakini akan
lolos ke babak 16 besar dengan mengungguli Aljazair dan
Korea Selatan. Kredit khusus diberikan pada wakil Afrika yang
berpotensi memberikan perlawanan heroik dalam setiap
partainya.